Ilustrasi: Air rebusan daun salam plus madu

THENEWSULSEL.COM- Salah satu bahan dapur yang kerap dijadikan tambahan aroma di masakan adalah daun salam.

Rempah-rempah ini banyak digunakan masyarakat Indonesia saat memasak aneka makanan.

Secara turun-temurun daun salam ditambahkan ke dalam masakan untuk membuat masakan terasa lebih enak dan sedap rasanya.

Namun jarang orang yang tahu, selain sebagai bumbu dapur, daun salam juga memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Jika diolah dengan benar, manfaat daun salam juga sangat luar biasa. Misalnya saja menurunkan kolesterol dalam darah.

Guru Besar dalam Ilmu Botani Farmasi dan Farmakologi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Prof Dr apt Mangestuti Agil MS mengatakan, berbagai khasiat daun salam sudah terbukti melalui banyak hasil penelitian farmakologi.

Di antaranya seperti antidiabetik, antihypertensive, antioksidan, antikolesterol, dan antitumor.

Menurut Mangestuti, berbagai khasiat daun salam itu didapatkan dari beberapa zat yang diketahui memang terkandung di dalam daun salam adalah sebagai berikut.

- Vitamin B2

- Vitamin B3

- Vitamin C

- Tannin

- Alkaloid

- Steroid

- Triterpenoid

- Falvonoid

Berikut beberapa penelitian ilmiah yang telah dilakukan untuk membuktikan efek farmakologi dari khasiat daun salam.

1. Penurun kadar kolesterol dalam darah

Penelitian oleh peneliti Indonesia untuk mempelajari efek penurunan kadar kolesterol serum dan hubungan dengan aktivitas antioksidan daun salam.

Dari penelitian in vitro diketahui bahwa telah terjadi penurunan kadar kolesterol serum karena terdapatnya senyawa kandungan polifenol dengan aktivitas antioksidan dan penghambatan aktivitas HMG-CoA reductase.

HMG-CoA reductase (3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-coenzyme A reductase), adalah enzim yang mengendalikan jalur sintesis kolesterol.

2. Antidiabetik

Kadar gula darah tinggi, yang disebut diabetes, adalah gangguan metabolik, yang kalau tidak dikendalikan dapat merusak organ tubuh seperti ginjal, mata dan jantung. Stroke dan impotensi juga dapat terjadi karena kadar gula darah tinggi.

Khasiat dari ekstrak air daun salam yang diujikan pada hewan percobaan tikus yang mengalami diabetes terbukti bisa menurunkan kadar gula darahnya.

"Kekuatan penurunannya tergantung dosis dan lamanya waktu pemberian. Bagaimana kerja ekstrak daun salam di dalam tubuh pun juga sudah mulai dipelajari," kata Mangestuti kepada Kompas.com, Minggu (25/7/2021).

3. Antihipertensi

Khasiat daun salam berikutnya adalah antihipertensi, yakni menurunkan tekanan darah tinggi.

Para peneliti mengetahui hal ini dengan memberikan rebusan daun salam segar dalam air pada tikus yang mengalami hipertensi.

"Ternyata terjadi penurunan tekanan darah, dan percobaan itu juga membuktikan bahwa khasiat itu ditimbulkan melalui aktivitas zat kandungan daun salam sebagai antioksidan," ujarnya.

4. Antioksidan

Dengan begitu, daun salam juga secara otomatis memiliki kandungan antioksidan yang berkhasiat untuk menghancurkan radikal bebas, yaitu molekul yang merusak sel tubuh.

Mangestuti berkata, dengan adanya antioksidan ini jugalah membuat daun salam berpotensi sebagai antitumor dan antikanker.

5. Penurunan kadar asam urat

Asam urat melewati angka normal, yaitu 7,0 mg/dl, wanita 6,0 mlg/dl akan menyebabkan nyeri sendi karena bengkak. Kalau sudah demikian, pasien perlu minum obat dokter.

"Nah rebusan daun salam bisa secara komplementer membantu mempertahankan kadar," tuturnya.

Penelitian oleh peneliti Indonesia yang dilakukan pada orang sehat kadar asam urat dalam batas normal, dosis 0,39 g/kkg bb selama 14 hari 2 kali sehari. Ternyata terjadi penurunan secara nyata antara sebelum dan sesudah mengonsumsi rebusan daun salam ini.

Dosis dan efek samping

Mangestuti menjelaskan, hingga saat ini belum diketahui efek samping yang mungkin timbul pada pemakainya.

Namun, tentu pemakaian juga tidak perlu berlebih karena bukan tidak mungkin terjadi penurunan tekanan darah dan kadar gula darah yang berlebih yang pasti berbahaya.

Untuk orang dengan gangguan liver dan ginjal sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Badan Pemeriksa obat dan Makanan Republik Indonesia menerbitkan buku berjudul Acuan Sediaan Herbal yang juga menguraikan pemakaian daun salam sebagai penurun kadar kolesterol.

Adapun, saran dosis konsumsi adalah 20 g daun dalam 400 ml air rebus dalam panci infus 15 menit.

Dosis 2 kali konsumsi 200 ml/hari apabila diperlukan, dan dalam hal ini setiap orang harus dapat menentukan kebutuhan mereka untuk apa.

"Kalau tidak perlu tiap hari maka dapat diatur sendiri, umpama 3 kali seminggu," sarannya.

"Daun salam relative (relatif) aman, tidak toksik (bersifat racun)," tambahnya.

Selain itu, untuk mendapatkan manfaat atau khasiat yang paling optimal, maka harus juga diimbangi dengan pola hidup sehat, termasuk pola diet seimbang.(*)


Baca juga